SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta masyarakat tidak boleh lengah menghadapi ancaman resesi global, meskipun kondisi perekonomian Indonesia relatif stabil dan sedang memasuki fase ekspansi.

"Tiga negara dan satu kawasan, yaitu Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, India, dan Uni Eropa yang mewakili 62,1 persen PDB dunia, sedang dilanda perlambatan pertumbuhan ekonomi dan hiperinflasi, bahkan terancam resesi," kata Bambang Soesatyo dalam peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-77 MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan penetapan tema "Konstitusi Sebagai Landasan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi" dalam peringatan Hari Konstitusi itu bertujuan untuk semakin meneguhkan arah cita-cita Indonesia merdeka.

Cita-cita tersebut, menurut dia, untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial, dalam upaya mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

"Pandemi COVID-19 telah meluluhlantakkan kesehatan, sekaligus menghantam perekonomian dunia, tidak terkecuali Indonesia. Setelah lebih dari dua tahun bergulat dengan pandemi, secara umum dunia berhasil mengatasinya secara baik, kesehatan masyarakat berangsur pulih, dan kehidupan pun dalam batas-batas tertentu kembali normal," ujarnya.

Namun, menurutnya, geopolitik dunia yang tiba-tiba bergejolak, khususnya perang Rusia dan Ukraina, semakin memperburuk perekonomian dunia. Saat ini, katanya, dunia sedang mengalami krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi, serta laju inflasi terus mengalami kenaikan.

Lonjakan harga pangan dan energi, katanya, semakin membebani masyarakat yang baru saja bangkit dari pandemi COVID-19, sehingga ekonomi dunia kembali terancam resesi. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tidak boleh lengah terhadap ancaman resesi global tersebut.