SHARE

Ilustrasi

CARAPANDANG.COM - Euro jatuh ke level terendah satu bulan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina menarik investor berlari ke dolar, sehari sebelum Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mengungkapkan rincian tentang rencananya untuk memperketat kebijakan moneter.

Para pemimpin Barat meningkatkan persiapan untuk setiap aksi militer Rusia di Ukraina, sementara Moskow mengatakan pihaknya mengawasi dengan sangat prihatin setelah 8.500 tentara AS disiagakan untuk dikerahkan ke Eropa jika terjadi eskalasi.

Ketegangan tetap tinggi setelah NATO mengatakan pada Senin (24/1/2022) bahwa pihaknya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur sebagai tanggapan atas penambahan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Rubel rebound untuk menguat 0,54 persen menjadi 78,62 per dolar setelah sebelumnya melemah menuju level terendah lebih dari 14 bulan.

Ketegangan Ukraina telah mengekspos euro dan Eropa, terutama mengenai energi, tetapi kekuatan dolar lebih berkaitan dengan pengetatan kebijakan Fed, kata Direktur Strategi Valas Credit Suisse, Alvise Marino.

"Pasar memperkirakan dalam satu kenaikan oleh The Fed pada 2022. Sekarang kami memperkirakan empat. Itu pada akhirnya merupakan pendorong utama kekuatan dolar yang telah kita lihat selama tiga bulan terakhir," katanya.

Halaman :
Tags
SHARE