SHARE

Prof Anthony Budiawan (istmewa)

Dia mencontohkan peta baru NKRI yang diumumkan di tahun 2017 lalu. Di dalam peta baru NKRI itu Indonesia memberikan nama baru untuk perairan di utara Pulau Natuna yang telah sah menjadi milik Indonesia. Namanya Laut Natuna Utara.

Pemerintah China sempat marah dan meminta nama itu dihapus. Tetapi sampai sekarang Indonesia tidak memenuhi permintaan itu.

“Saat ini Indonesia secara ekonomi terlihat membutuhkan China. Tetap secara politik, Indonesia tidak ke China juga," tegas Teguh yang pernah menjadi Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan kini sedang menyelesaikan studi doktoral di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) ini.

Oleh karena itu, Teguh juga mengatakan, daripada sibuk memikirkan apakah keputusan Kamala Harris tidak mengunjungi Indonesia adalah ancaman atas kedekatan dengan China, Indonesia lebih baik menyelesaikan pekerjaan rumah yang penting untuk meningkatkan nilai tawar di dalam pergaulan internasional.

Misalnya dengan sungguh-sungguh membangun sektor industri dalam negeri, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi bangsa yang menadahkan tangan, tetapi juga memiliki pengaruh lewat produk-produk yang dijual setidaknya ke negara kawasan.

Berpotensi Disalip Vietnam

Sementara Managing Director Political Economy and Policy Studies, Prof. Anthony Budiawan, memperkirakan Indonesia akan disalip oleh negara tetangga dalam hal pendapatan ekonomi.

"Vietnam baru membuka (membangun) ekonominya tahun 1986. Menurut perkiraan saya, tidak lama lagi pendapatan perkapita Vietnam akan melewati Indonesia," kata Prof. Anthony.

Prof. Anthony memaparkan, pendapatan perkapita Vietnam saat ini memang masih di bawah 3 ribu dolar AS. Angka ini masih di bawah Indonesia yang memiliki pendapatan perkapita 3.850 dolar AS.

Kemungkinan Indonesia disalip Vietnam bukan isapan jempol. Hal tersebut antara lain merujuk pada manajemen hubungan Vietnam dengan negara besar seperti Amerika Serikat dan China.

“Inilah hebatnya Vietnam, dia bisa maintan ekonomi dengan China dan AS. Ini sangat menarik. Kenapa Vietnam bisa memainkan peran begitu? Peran negara nonblok yang dulu dipegang Indonesia justru diambil alih oleh Vietnam," tegasnya.

Berkat manajemen hubungan internasional yang baik dengan AS dan China, ekonomi Vietnam lebih baik dari Indonesia.

"Perdagangan Vietnam dan China lebih besar dari Indonesia-China, Begitu pun dengan AS, surplusnya bisa sampai 63 miliar dolar AS. Kita (Indonesia) cuma 10 miliar dolar AS tahun 2020," lanjutnya.

"Jadi perjalanan ekonomi Indonesia dari tahun 1970-an sudah ketinggalan dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan sekarang Vietnam," tandasnya.

Halaman :