SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai Presidensi G20 Indonesia merupakan aksi nyata Indonesia dalam kepemimpinan global, termasuk dalam pemulihan ekonomi.

"Khususnya, untuk memajukan kerja sama dan kolaborasi dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi global dan membangun ketahanan global yang berkelanjutan," kata Johnny, dalam keterangan pers, dikutip Rabu.

Pemerintah juga akan memanfaatkan momentum ini untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Indonesia terpilih sebagai Presidensi G20 untuk 2022 nanti, berdasarkan keputusan pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Riyadh, Arab Saudi pada November 2020. Serah terima Presidensi G20 dari Italia ke Indonesia akan dilakukan pada KTT G20 di Roma, Italia pada 30-31 Oktober mendatang.

Setelah itu, Indonesia resmi memegang Presidensi G20 2022, berlangsung mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Berkaitan dengan G20 2022 nanti, akan ada 150 kegiatan berupa rapat yang terbagi dalam dua jalur, yaitu Sherpa Track mulai 7-8 Desember dan Finance Track pada 9-10 Desember.

Rapat tersebut akan dilakukan secara marathon, mulai dari ministerial meeting, engagement group meeting hingga rapat-rapat setingkat eselon I.

"Puncak acara Presidensi KTT G20 atau G20 Leader Summit direncanakan akan dilaksanakan di Bali, namun untuk lokasi persisnya akan ditetapkan kemudian," kata Johnny.

Halaman :