SHARE

Masterino Wisam Wannawijaya, Aretha Putri, Ihsan Zufar Adyatma

OPSI, Surabaya – Data Profil Kesehatan Indonesia menunjukan tingginya penyakit infeksi yang disebabkan bakteri dan parasit lainnya yaitu sebanyak 333.227 kasus serta memerlukan biaya perawatan Rp 1.089.019.205.476. Penyakit infeksi dapat menimbulkan kesakitan bahkan kematian. Pengobatan menggunakan antibiotik memiliki risiko terjadinya resistensi. Oleh sebab itu, diperlukan tindakan pencegahan sehingga mikroba patogen tidak berkembang.

Pencegahan penyakit infeksi dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar kita yang mempunyai kemampuan menghambat atau membunuh mikroba patogen. Beberapa bahan yang berpotensi yaitu bunga kamboja (Plumeria alba) dan kayu manis (Cinnamomum burmannii). Kedua bahan tersebut mudah ditemukan, murah, dan mengandung senyawa aktif yang mampu menghambat dan membunuh mikroba patogen.

Pemanfaatan bunga kamboja pada umumnya hanya sebagai hiasan dan aromaterapi. Kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan bahan alami yang selama ini hanya dikenal sebagai bumbu dalam masakan, tetapi ternyata memiliki khasiat obat. Kulit kayu manis mengandung beberapa senyawa yang bersifat antimikroba. Dalam hal ini peneliti berinovasi dengan mengolah bunga kamboja dan kayu manis menjadi bahan spray yang murah, praktis, dan mudah digunakan.

Demikianlah ikhtisar penelitian berjudul Jamanis (Kamboja dan Kayu Manis) Spray Alami Multifungsi buah karya Masterino Wisam Wannawijaya, Aretha Putri, Ihsan Zufar Adyatma. Penelitian ini mendapatkan apresiasi dari dewan juri Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP berupa medali medali perunggu di bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan.

Dalam abstraksi dijelaskan penelitian ini bertujuan 1) membuat ekstrak etanol bunga kamboja (Plumeria alba) dan kayu manis (Cinnamomum burmanni) sebagai bahan spray JAMANIS 2) mengetahui aktivitas antimikroba JAMANIS terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcusepidermidis, dan jamur Candida albicans 3) mengkaji komposisi optimum JAMANIS (Bunga Kamboja dan Kayu Manis) yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba tersebut.

Seperti dilansir situs ditpsmp, jenis penelitian merupakan penelitian studi literatur dan eksperimen dilaksanakan bulan Februari - April 2018 di Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Variabel bebas penelitian adalah variasi komposisi ekstrak etanol bunga kamboja dan kayu manis yaitu 1:1; 1:2; dan 2:1. Uji aktivitas antimikroba ekstrak menggunakan metode Kirby Bauer. Pengukuran diameter zona hambat dengan jangka sorong pada jam ke 24 dan 48 dengan suhu inkubasi 37 °C. Hasil penelitian pembuatan ekstrak bunga kamboja dan kayu manis dengan cara pengeringan, pencacahan, perendaman dalam methanol 96%, kemudian dievaporasi untuk mendapat zat aktif antimikroba dari kedua bahan tersebut. Ekstrak bunga kamboja dan kayu manis dapat menghambat pertumbuhan dari bakteri E. coli (13.46 mm), S. aureus (11.77 mm), S. epidermidis (14.04 mm), dan jamur C. albicans (10.4 mm). Komposisi yang efektif spray JAMANIS yaitu perbandingan komposisi ekstrak bunga kamboja : kayu manis yaitu 1: 2.