SHARE

Istimewa

CARAPANDANG -  Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan meski belum ada keputusan apapun dari otoritas Arab Saudi soal ibadah haji, tapi pihaknya telah merekrut 1.827 petugas kesehatan haji. 

Dia mengatakan ini merupakan bagian dari upaya Kemenkes untuk persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah/2022 Masehi.

"Kami telah melakukan persiapan-persiapan. Kami telah melakukan rekrutmen petugas kesehatan haji," katanya saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang diikuti dari Jakarta, Senin (17/1).

Dia menjelaskan dari 1.827 petugas kesehatan haji itu, terbagi atas dua subdomain kerja, yakni 306 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) dan 1.521 tenaga kesehatan haji (TKH).

Selanjutnya dia mengatakan, untuk petugas PPIH nanti akan bertugas di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), sementara TKH bertugas di jamaah haji kelompok terbang. Selain petugas kesehatan haji, Kemenkes juga telah merekrut 200 tenaga pendukung kesehatan.

"Mereka merupakan warga negara Indonesia (WNI) berdomisili di Arab Saudi yang akan mendukung tugas pelayanan kesehatan haji di Arab Saudi," ujarnya.

Menurutnya, tenaga pendukung kesehatan ini akan bertugas mendampingi jamaah haji yang sakit, menghubungkan jamaah haji dengan rumah sakit di Arab Saudi, mencari pengemudi, hingga berkaitan dengan kebersihan.

Di samping itu, Kemenkes juga meningkatkan kompetensi para petugas kesehatan haji melalui berbagai pelatihan. Peningkatan kompetensi dilakukan di balai latihan kesehatan di 13 lokasi embarkasi.

"Tujuannya agar petugas kesehatan memahami tugas dan fungsi karena mereka di lapangan. Jadi jangan terjadi perbedaan persepsi," kata dia. 

Tags
SHARE