SHARE

Ilustrasi

CARAPANDANG.COM - Harga minyak naik lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah kekhawatiran pasokan bisa menjadi ketat karena ketegangan Ukraina-Rusia, ancaman terhadap infrastruktur di Uni Emirat Arab dan perjuangan OPEC+ untuk mencapai target kenaikan produksi bulanan.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret melonjak 1,93 dolar AS atau 2,2 persen, menjadi menetap di 88,20 dolar AS per barel. Sementara itu harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret terangkat 2,29 dolar AS atau 2,8 persen, menjadi ditutup di 85,60 dolar AS per barel.

Para analis mencatat bahwa harga minyak naik meskipun ada penurunan di pasar ekuitas dan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada Rabu waktu setempat.

"Risiko geopolitik mengirim harga minyak mentah lebih tinggi karena pasar minyak yang ketat yang sudah berjuang melawan persediaan yang rendah tampaknya rentan terhadap kekurangan dalam beberapa bulan mendatang," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.

“Pedagang energi tidak tahu bagaimana situasi di perbatasan Ukraina-Rusia akan terungkap atau apakah Iran akan dapat mencapai kesepakatan nuklir, tetapi kemungkinannya adalah sesuatu tidak akan berjalan dengan baik dan itu kemungkinan akan menyebabkan beberapa kekurangan pasokan untuk pasar minyak," kata Moya.

Amerika Serikat sedang dalam pembicaraan dengan negara-negara penghasil energi utama dan perusahaan di seluruh dunia mengenai kemungkinan pengalihan pasokan ke Eropa jika Rusia menginvasi Ukraina, kata pejabat senior pemerintahan Biden.

Rusia mengatakan sedang mengamati dengan sangat prihatin setelah Amerika Serikat menempatkan 8.500 tentara dalam siaga untuk siap dikerahkan ke Eropa jika terjadi eskalasi dalam krisis Ukraina.

Halaman :
Tags
SHARE