SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan Persemaian Mentawir di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur merupakan wujud nyata keseriusan Pemerintah dalam menata lingkungan, utamanya di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal itu disampaikan Presiden saat meninjau Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, bersama dengan sejumlah pemimpin redaksi (pemred) media massa nasional.

"Kita mau menunjukkan bahwa kita serius urusan lingkungan, itu serius. Justru kita enggak bangun di sini itu lingkungan makin rusak. Itu saja yang harus digarisbawahi," ujar Presiden saat berdiskusi dengan para pemred, sebagaimana siaran pers yang diterima, di Jakarta, Rabu.

Dalam pembangunan IKN, Presiden menargetkan komposisi alam nantinya sebesar 75 hingga 80 persen. Hal tersebut, kata Presiden, sesuai dengan konsep IKN sebagai kota di dalam hutan atau forest city.

Presiden mengatakan bahwa lingkungan menjadi perhatian penting saat ini, karena ke depan masalah lingkungan akan terus dikejar.

Menurut Presiden, tidak hanya di Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah akan menunjukkan keseriusan penanganan masalah lingkungan melalui persemaian di provinsi lain di Pulau Kalimantan.

"Kita tunjukkan niat benar kita itu ya ini. Nanti kalau sudah ada 12 juta, 15 juta (bibit) baru, dan bukan di sini saja, nanti mau kita tunjukkan yang di Kalsel kayak apa, Kalteng kayak apa,” ujar Jokowi lagi.

Presiden juga menjelaskan target Pemerintah untuk membangun 30 persemaian lain, seperti Persemaian Rumpin di Kabupaten Bogor. Pembangunan tersebut rencananya akan difokuskan pada wilayah dengan industri pertambangan yang banyak.

Enggak, enggak yang banyak nanti di Kalimantan, Sumatera, yang banyak tambang, karena saya wajibkan dari penambang sama sawit,” kata Presiden.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut yaitu Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.