SHARE

CEO Instagram, Adam Mosseri, membocorkan algoritma konten media sosial besutannya yang kerap menjadi tanda tanya di kalangan pengguna.

CARAPANDANG - CEO Instagram, Adam Mosseri, membocorkan algoritma konten media sosial besutannya yang kerap menjadi tanda tanya di kalangan pengguna.

Melalui blog resmi Instagram, Adam Mosseri menuturkan sistem kerja algoritma Instagram terutama untuk para konten kreator.

Instagram, ucap Adam, ingin memberikan pengalaman terbaik untuk setiap penggunanya. Oleh karena itu, Instagram menyortir konten apa yang kemungkinan besar paling disukai oleh masing-masing akun.

"Kami menjelaskan lebih lanjut tentang cara kerja pemeringkatan konten di Instagram dan membagikan beberapa fitur baru sebagai tanggapan kepada kreator yang sudah membantu meningkatkan pengalaman pengguna," tulis Adam Mosseri, Rabu (31/5/2023).

Adam menambahkan, pemeringkatan konten tersebut adalah langkah Instagram untuk memilah konten yang layak dan paling diminati oleh pengguna lainnya. Semakin tinggi peringkat konten, maka peluang untuk dilihat oleh lebih banyak pengguna semakin besar.

Instagram juga punya beragam fitur seperti Feeds, Stories, Reels, Search, dan lain sebagainya. Untuk setiap fitur itu, Instagram punya algoritma yang berbeda.

"Instagram tidak memiliki satu algoritma secara keseluruhan yang mengawasi apa saja konten yang dilihat pengguna. Kami menggunakan beragam algoritma, melakukan klasifikasi, dan memproses setiap (data) berdasarkan tujuan. Kami ingin memanfaatkan waktu pengguna sebaik mungkin dan memercayai teknologi personalisasi pengalaman pengguna adalah langkah terbaik," tutur Adam.

Adam mencontohkan, Instagram merekam apa saja konten yang dilihat oleh satu pengguna melalui fitur Explore dan Search.

Selanjutnya, Instagram akan memberi rekomendasi konten yang serupa (dengan peringkat terbaik) untuk dilihat oleh pengguna tersebut.

"Setiap bagian dari aplikasi, Feed; Stories; Explore; Reels; Search; dan lainnya; menggunakan algoritma yang menyesuaikan cara pemakaian pengguna. Pengguna lebih memilih untuk melihat konten dari teman terdekatnya di Stories dan menggunakan Explore untuk menemukan konten baru dan kreator yang menarik di Reels," ucap Adam.

Instagram betul-betul mengolah data aktivitas pengguna seperti unggahan apa yang sering dilihat, siapa yang mengunggah konten, dan riwayat interaksi dengan pengguna lain.

Selanjutnya, data tersebut akan ditampilkan dalam rekomendasi di Instagram Feeds pengguna.

Sementara untuk fitur Stories, algoritma Instagram menandai riwayat keterkaitan konten dan kedekatan antarpengguna. Akun yang sering berinteraksi di Instagram akan muncul dalam posisi pertama daftar Stories pengguna karena dianggap memiliki kedekatan.



Tags
SHARE