SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Pembangunan Pelabuhan Labuan Bajau di Kabupaten Mentawai dan Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat direncanakan dilanjutkan pada 2021 karena anggaran yang semula telah teralokasi tahun ini direfokusing untuk penanganan COVID-19.

"Kami sudah dikonfirmasi kebutuhan untuk pembangunan dua pelabuhan strategis ini dianggarkan pada 2021," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit dihubungi dari Padang, Rabu.

Anggaran itu juga termasuk untuk kelanjutan pembangunan infrastruktur jalan di Mentawai yang sebagian sudah selesai dibangun.

"Sekarang kita fokus menyelesaikan masalah administrasi. Ada pinjam-pakai lahan hutan di Mentawai dan hibah lahan di Teluk Tapang. Ini agar pembangunan pada 2021 bisa berjalan dengan lancar tanpa halangan," katanya.

Trase jalan yang akan dibangun di Mentawai telah selesai dikerjakan. Namun ada beberapa titik yang masuk kawasan hutan sehingga perlu kebijakan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup sebagai landasan hukum untuk melanjutkan pembangunan.

Nasrul Abit mengatakan hal itu dimungkinkan secara aturan, apalagi tujuannya untuk kepentingan masyarakat Mentawai secara luas.

Sementara di Teluk Tapang untuk melanjutkan pembangunan, sesuai aturan harus ada, lahan mesti dihibahkan pada Kementerian Perhubungan.

Nasrul memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di bawah koordinasi Asisten II Benny Warlis untuk menyelesaikan persoalan itu.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ridwan Djamaluddin menyebut pihaknya sudah meninjau langsung beberapa proyek pembangunan di Mentawai dan Pasaman Barat.

Progres di Pelabuhan Labuan Bajau Mentawai sudah mencapai hampir 70 persen. Sisanya akan dikerjakan pada 2021 dan diharapkan 2022 bisa beroperasi.

Sementara untuk Teluk Tapang, anggaran pada 2021 diarahkan pada pembangunan akses jalan. Sebelumnya sudah ada 10 kilometer yang dibangun ke depan akan dilanjutkan sehingga pelabuhan itu juga bisa beroperasi bersamaan dengan Labuan Bajau.

"Dua pelabuhan ini punya nilai strategis menjadi pintu keluar untuk produk hasil daerah seperti hasil pertanian dan perikanan serta CPO. Kita upayakan supaya secepatnya bisa beroperasi. Kalau bisa 2022 paling lambat 2023," ujarnya.

Tags
SHARE