SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyatakan, era kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Handoko saat menjadi pembicara kunci, pada diskusi bertema Digitalisasi, AI, dan Masa Depan Kita yang diselenggarakan Kompas.id, di Gedung the Telkom Hub, Jakarta, Selasa (7/3/2023) lalu menekankan, AI merupakan alat, bukan tujuan. Basisnya AI adalah big data.

“AI juga sama, kalau tidak ada big data di belakangnya, tidak ada AI," kata Handoko, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (9/3/2023).

"Kita tidak perlu takut berlebihan, karena AI adalah milestone dari proses natural perkembangan teknologi yang diharapkan memang memudahkan (kehidupan) kita dan yang kita butuhkan," imbuhnya,

Disebutkan, sama halnya dengan manusia yang secara natural memiliki latar belakang pengetahuan, sehingga memengaruhi manusia dalam mengambil keputusan, begitu pula dengan AI. Bagaimana sistem buatan ini bisa memilah informasi, menganalisis, membuat keputusan, dan mengeksekusi keputusan itu.

Menurut Handoko, Indonesia berpotensi menjadi sumber data. Indonesia heterogen secara demografi, geografi, sosial-budaya, dan biodiversitas. Karena itulah, BRIN menginisiasi dalam mengembangkan AI terkait data omics - genomics, proteomics, metabolomics - yang berbasis data biodiversitas darat dan laut Indonesia.

"Sehingga jika kita ingin mengembangkan obat misalnya, bisa berangkat dari data itu, dari struktur molekuler, dan itu the real big data," tuturnya.

Halaman :