SHARE

Kemendikbudristek memperteguh komitmen keberlanjutan implementasi Kurikulum Merdeka meski kelak ada pergantian menteri baru dalam susunan kabinet yang memenangi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperteguh komitmen keberlanjutan implementasi Kurikulum Merdeka meski kelak ada pergantian menteri baru dalam susunan kabinet yang memenangi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek Aswin Wihdiyanto mengatakan penerapan Kurikulum Merdeka menunjukkan tren positif mengingat jumlah satuan pendidikan yang sudah mengimplementasikan kurikulum itu maupun mendaftar untuk menerapkan sistemnya terus bertambah.

"Kami melihat tren positif dari penerapan Kurikulum Merdeka. Harapannya ini menjadi penguatan untuk implementasi pada tahun-tahun berikutnya," kata Aswin di Jakarta, Selasa.

Kurikulum Merdeka merupakan salah satu upaya pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek, untuk menyelesaikan persoalan krisis pembelajaran yang sudah berlangsung lama di Indonesia. Kurikulum itu hadir dengan metode pembelajaran lebih fleksibel, fokus terhadap materi esensial, dan pengembangan karakter, serta kompetensi pelajar.

Kemendikbudristek mencatat ada 306.995 satuan pendidikan di semua jenjang yang sudah mendaftar dan siap menjalankan Kurikulum Merdeka. Walau kurikulum ini bersifat opsi dan bukan paksaan, namun sekolah semakin antusias untuk menerapkan sistem pembelajaran tersebut.

Ia mengatakan Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan dukungan bagi pendidik untuk bergotong-royong menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.

"Kami serahkan kepada masyarakat bagaimana kebermanfaatan dan keberterimaan dari Kurikulum Merdeka. Makanya ada Festival Kurikulum Merdeka karena kami ingin mengangkat itu," jelas Aswin.

"Kami optimis program ini berlanjut. Kami mencoba memberikan perbaikan dan menjawab tantangan saat ini," imbuhnya.

Festival Kurikulum Merdeka adalah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan untuk menggaungkan asas kebermanfaatan Kurikulum Merdeka. Festival itu bakal diselenggarakan pada bulan Mei hingga Juni 2023 mendatang.

Kemendikbudristek memunculkan praktik-praktik baik terkait implementasi Kurikulum Merdeka di dalam festival tersebut yaitu potret cerita Kurikulum Merdeka, pameran virtual, pembuatan film dokumenter, pembuatan video kolase, kunjungan media dan press tour, serta puncak acara yang digelar di Kantor Kemendikbudristek di Jakarta.

Target khalayak diperuntukkan untuk semua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah atas dan kejuruan, termasuk sekolah luar biasa.

"Makna tersirat dari Kurikulum Merdeka adalah proses pembelajaran yang holistik untuk semua orang. Harapannya inilah yang akan memajukan pendidikan kita bahwa sebenarnya atmosfer pendidikan itu yang harus dibangun," pungkas Aswin.



Tags
SHARE