SHARE

CARAPANDANG - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengaku bangga atas kesetiaan TNI bersama rakyat Indonesia setelah menyoroti dinamika yang terjadi di Myanmar yang rezim militer-nya dinilai tidak berpihak pada masyarakat. Prabowo menyampaikan hal tersebut dalam sesi tanya jawab di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6). "Untuk Myanmar, sangat jelas bahwa ASEAN tidak menerima tindakan otoriter dan kegiatan serta tindakan mematikan rezim militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri," kata Prabowo sebagaimana dinukil dari keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu. Prabowo mengatakan Indonesia juga pernah mengalami situasi sulit di masa lalu. Namun, kata dia, tentara aktif Indonesia menarik diri dari politik praktis demi menjaga netralitas.

"Saya pikir kami adalah salah satu dari sedikit contoh di dunia di mana militer secara sukarela menarik diri dari politik hingga hari ini dan kami bangga akan hal itu," ujar Prabowo Dalam kesempatan itu, dia juga menyebut bahwa tradisi militer di Tanah Air adalah tentara yang berpihak pada rakyat. "Indonesia, tradisi militer kita adalah kita adalah tentara rakyat kita bangkit dari rakyat kita bukan apa-apa tanpa rakyat," tuturnya.

Lebih lanjut, Prabowo menginginkan Myanmar berkaca dari langkah yang pernah ditempuh Indonesia. Dia yakin, situasi sulit dapat diatasi dengan tetap berpegang dalam komitmen bahwa tentara adalah bertugas untuk membela rakyat. "Kami ingin meyakinkan rekan-rekan kami di Myanmar bahwa militer harus selalu membela rakyat dan tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri," kata Prabowo menegaskan.


Tags
SHARE