SHARE

Ilustrasi (istimewa)

Efek akut meliputi iritasi mukosa yang ditandai mata merah, hidung berair dan bersin serta iritasi saluran napas atas dan bawah dengan tanda peradangan, sakit tenggorokan, batuk dan munculnya dahak.

Polusi udara juga berhubungan dengan peningkatan infeksi saluran napas akut (ISPA), serangan asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kunjungan ke rumah sakit karena masalah respirasi. Pada jangka panjang, kondisi yang bisa terjadi mencakup penurunan fungsi paru, reaksi, alergi, kanker paru hingga kematian.

Data WHO menunjukkan, sekitar 7 juta orang meninggal prematur setiap tahun karena polusi udara. Dari angka ini, sebanyak 21 persen terkena pnumonia, 20 persen stroke, 34 persen penyakit jantung koroner (PJK) dan 7 persen dengan kanker paru.

“Sekitar 47 persen polusi udara berkaitan dengan mortalitas pada paru,” demikian tutur Agus.

Halaman :