SHARE

Ilustrasi - Gerhana Bulan

Perseid dapat disaksikan hingga 25 menit sebelum Matahari terbit ketika titik radiannya berkulminasi di arah Utara. Perseid bersumber dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle.

Kecepatan meteor pada hujan meteor Perseid tersebut dapat mencapai 212.400 km per jam.

Perseid dapat diamati tanpa alat bantu optik, kecuali jika mengabadikannya dalam bentuk citra maupun video. Hujan meteor itu akan tampak jelas ketika cuaca cerah, bebas penghalang di sekitar medan pandang, dan bebas dari polusi cahaya.

Selain itu, masyarakat dapat menyaksikan gerhana bulan total pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.

Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.

Gerhana tersebut termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Puncak gerhana bulan dapat diamati di seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu.

Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Itu disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk satu garis lurus.

Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.

Gerhana bulan total terjadi pada fase bulan purnama, akan tetapi, tidak semua fase bulan purnama dapat mengalami gerhana bulan.

Halaman :